Annyeonghaseyo chingu.
Kali ini saya kembali mereview movie nan tetap hangat diperbincangkan di jagat Maya. Yap, movie Korea nan berjudul 2037. Awalnya saya berpikir nomor apakah ini? Apakah ini nomor kamar? Atau nomor loker? Atau nomor lainnya? Tapi, poster movie menunjukkan para wanita narapidana di lembaga pemasyarakatan.
Lebih Dekat dengan 2037

Film ini diberi titel 2037 alias 이공삼칠 (igongsamchil) dengan Mong Ho-jin sebagai direkturnya. Dibintangi oleh Hong Ye-ji, Kim ji-young, Kim mi-hwa, Hwang seok-jeon, Shin eun-jeung, Jeon so-min, Yoon Mi-kyung dan tetap banyak lagi bintang lain. Film berdurasi 126 menit ini diproduksi oleh Motif Pictures Jackfilm. Film ini dirilis 8 Juni 2022 nan lalu. Masih termasuk movie nan baru, kan ya chingu.
Baca juga:
Review K-Movie: “Hope” (2013)
Review Film Keluarga “A Little Princess” (2019)
Sinopsis KMovie 2037
Film 2037 ini bercerita tentang kisah kasih antara ibu nan tidak bisa bicara dengan anak perempuannya, juga tentang perjuangan sang anak untuk melanjutkan kehidupan setelah kemalangan menimpanya.
Dikisahkan Yoon young (Hong Ye-ji) adalah seorang gadis remaja sekolah menengah atas nan bercita-cita menjadi PNS. Ia bekerja paruh waktu di sebuah cafe. Ayahnya telah tiada, setelah sebelumnya dirawat di RS. Sementara ibunya tidak bisa mendengar dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Adegan movie ini dibuka dengan pemandangan pinggir laut nan Indah, seindah senyuman Yoon young nan melangkah riang sembari membawa kantong kresek oleh-oleh untuk ibunya nan menunggunya di jalan. Begitu hangat hubungan Yoon young dan sang ibu. Saling menyuapi kue, bergelayut manja hingga saling mengkhawatirkan satu sama lain.
Ibu mana nan tak cemas bakal kondisi anaknya? Oleh lantaran itu, ibu Yoon young, Kyung-sook (Kim Ji-young) meminta Yoon young untuk berakhir bekerja dan konsentrasi pada studinya. Syukurnya, Yoon young bukan anak nan tak tahu diri. Ia mengerti kondisinya, maka dia mengatakan kalimat nan menenangkan ibunya. “Aku bekerja bukan lantaran uang. Tapi, lantaran itu menyenangkan,” katanya sembari tersenyum.
Yoon young kudu tetap bekerja apalagi ibunya sakit dan butuh biaya pengobatan. Karena kudu sama-sama bekerja, Yoon young meminta ibunya belajar bicara karena tak semua orang mengerti bahasa isyarat.
Kasih Seorang Ibu
Malapetaka muncul saat rekan kerja ibu Yoon young meminta agar menikahkannya dengan Yoon young sembari mengatakan perihal nan tak pantas. Ibu mana nan tahan anaknya dilecehkan meski hanya verbal?! Tamparan mendarat di pipi sang pria. “Jangan berbual tentang putriku!” kata Kyung sook.
Hari itu Yoon young pulang larut, dia mengirimkan pesan agar ibunya menunggunya di rumah saja. Saat melewati taman, kejadian nahas itu terjadi. Sang laki-laki rekan kerja Kyung sook merudapaksa Yoon young. Tak hanya itu, dia menakut-nakuti bakal membunuh Kyung sook jika Yoon young melaporkannya. Ternyata Kyung sook nan cemas bakal Yoon young sedang mencarinya di sekitar TKP. Mendengar bunyi Kyung sook, sang laki-laki malah berkata, “Aku tiba-tiba kangen Kyung sook.”
Yoon young nan tadinya lemas tak berkekuatan setelah apa nan menimpanya, segera mengambil batu dan menghantam kepala sang laki-laki acapkali hingga dia meninggal hancur berantakan. Ia cemas ibunya menjadi sasaran kejahatan si laki-laki bejat.
Pihak kepolisian dan pengacara Yoon young menyayangkan keputusan Yoon young nan membunuh si pria. Karena bukti di TKP, juga kondisi lainnya tak membantu Yoon young. Kalau saja si laki-laki tetap hidup, dia bisa diwawancarai, di tes, dll. Tapi, si laki-laki sekarang sudah mati, besar kemungkinan Yoon young bakal dihukum. “Aku tak peduli selama ibuku tidak terluka,” begitu jawab Yoon young.
Hati ibu mana nan tak hancur memandang putrinya mendekam di bui? Apalagi rupanya diketahui kelak ada janin di rahim Yoon young? Bagaimana Yoon young dan sang ibu melalui ujian kehidupan ini? Tonton filmnya ya chingudeul.
Terus 2037 itu apa? Itu adalah nomor tahanan Yoon young. Di bui itulah identitasnya.
Baca juga:
Birthcare Center: Perjuangan Menjadi Ibu
A Long Visit (2010): Kasih Ibu Sepanjang Masa
Komentar
Sebagai seorang ibu nan juga sebagai anak perempuan. Saya ikut terbawa suasana movie ini dari awal sampai akhir. Ikut merasakan rasa sakit, marah, sedih nan dirasakan oleh Yoon young dan ibunya. Betapa korban bisa berubah menjadi pelaku kejahatan di mata hukum. Tak setara memang. Karena hanya pengadilan akhiratlah nan paling adil. Boleh jadi manusia lolos dari jerat norma di dunia, tapi jangan lupa ada pengadilan alambaka menanti.
Film ini juga memberi pesan pentingnya suport system dalam kehidupan. Yoong young dan Kyung sook bisa memperkuat meski ujian besar datang lantaran saling mencintai, mengasihi. Saat di bui pun Yoon young bisa memperkuat lantaran disayangi, diperhatikan oleh teman-teman selnya.

Ujian hidup kita mungkin berbeda, tapi kita tetap butuh support system agar bisa kuat melalui semuanya.
Sampai bertemu lain waktu, chingudeul. Selamat menonton!
Seorang wanita nan senang mengambil pelajaran hidup dari drama korea. Ibu 3 anak nan senang menulis review drama dengan tema parenting, keluarga, suami istri.